Business Intelligence

Menurut Klepi (2004) Business Intelligence adalah kegiatan pencapaian berkelanjutan dari sekelompok tindakan terkoordinasi yang terukur dan kegiatan mengidentifikasi kebutuhan kecerdasan yang dibutuhkan, etika dan hukum dari data bisnis dan informasi mengenai lingkungan eksternal, evaluasi, penyimpanan dan analisis data bisnis dan informasi, distribusi kecerdasan untuk para pembuat keputusan, dan perlindungan bagi mereka [1].

Teknologi BI dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat kesempatan strategi bisnis yang baru [2]. Tujuan dari BI yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang.

Keberadaan Business Intelligence laksana sebuah payung yang menaungi berbagai macam aktifitas, proses, dan teknogi untuk mengoleksi, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk meningkatkan kualitas pembuatan keputusan [3].  BI dapat digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari operasi sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga produk. Keputusan strategis termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat yang lebih luas. Pada semua kasus, BI lebih efektif bila digabungkan dengan data yang didapat dari pasar tempat perusahaan beroperasi (data eksternal) dengan data dari sumber internal bisnis perusahaan seperti data operasi dan finansial (data internal). Bila digabungkan, data eksternal dan internal bisa menyediakan gambaran yang lebih lengkap, yang efeknya, menciptakan “inteligensi” yang tidak dapat diturunkan dari kumpulan data tunggal manapun.

Beberapa keuntungan penggunaan Business Intelligence diantaranya menigkatkan profit, menurunkan biaya, peningkatan pemasaran, mempermudah pengambilan keputusan. Dalam hal peningkatan profit, Business Intelligence dapat membantu mengambil keputusan yang bersifat strategis yang di mana keputusan yang tepat tentunya akan mempengaruhi pendapatan perusahaan yang juga akan berdampak pada keuntungan perusahaan. Dalam hal penurunan biaya, dengan diterapkannya Business Intelligence pada perusahaan dapat mengurangi biaya operasional perusahaan sebagai contoh biaya penelitan untuk mengetahui pola perilaku pelanggan dalam melakukan pembelian barang/jasa. Dalam hal peningkatan pemasaran, Business Intelligence dapat membantu memberikan informasi terkait penjualan yang mana informasi mengenai penjualan tersebut dapat diolah dan untuk membantu strategi pemasaran. Dan yang terakhir informasi yang diberikan oleh Business Intelligence tentunya dapat mempermudah pengambilan keputusan karena informasi yang disajikan dalam Business Intelligence lebih efektif dan mudah dipahami.

Perkembangan Bussiness Intelligence

Istilah Intelligence dipakai para peneliti pada bidang Artificial Intelligence mulai tahun 1950-an. Sedangkan istilah Business Intelligence mulai dikenal di komunitas bisnis dan IT pada tahun 1990-an. Chen et al (2008) mengkategorikan evolusi (perkembangan) Business Intelligence & Analytics (BI&A) menjadi tiga fase [4]. Yaitu BI&A 1.0, BI&A 2.0 dan BI&A 3.0.

  • Business Intelligence & Analytics (BI&A) 1.0

Teknik analisa dalam sebuah sistem yang populer pada dekade 90-an menjadi awal pengembangan business intelligence. Data management dan data warehouse menjadi dasar dari pengembangan BI&A 1.0. Data mart, Extraction, Transform and Loading (ETL), Online Analytical Processing (OLAP) menjadi bagian penting dalam mengkonversi dan mengintegrasikan data perusahaan. Business Performance management (BPM) dengan dashboard dan  scorecard membantu para stakeholder untuk menyajikan dan menganalisa data yang dimiliki.

  • Business Intelligence & Analytics (BI&A) 2.0

Perkembangan teknologi internet dan web berbasis http pada era 2000-an diikuti oleh organisasi usaha untuk berinteraksi dengan kostumer secara langsung (online). Perkembangan web 2.0 (blog, forum, media sosial) pada tahun 2004 juga menyeret business intelligence ke arah web intelligence dan web analytics yang dapat menganalisa struktur web yang tidak terstruktur. Informasi tentang perusahaan, produk dan pelanggan bisa didapatkan, digali dan divisualisakan dengan teknik web mining. Selain itu mulai dikenalkan teknik text mining, social network analysis, dan spatial-temporal analysis.

  • Business Intelligence & Analytics (BI&A) 3.0

Perkembangan mobile phone pada era 2010-an mengubah sisi sosial manusia. Mulai dari pemenuhan kebutuhan akan pendidikan, kesehatan, hiburan dan lain-lain. Begitu juga dengan perkembangan business intelligence. Mulai dikenalkan faktor uncertainty dalam bussiness intelligence.

 

Referensi :

[1]          Z. Klepi and M. Sc, “THE INFLUENCE OF BUSINESS INTELLIGENCE ON THE BUSINESS SUCCESS OF MEDIUM AND LARGE COMPANIES,” p. 1.

[2]          “Sekilas Tentang Business Intelligence,” School of Information Systems. [Online]. Available: https://sis.binus.ac.id/2017/05/15/sekilas-tentang-business-intelligence/. [Accessed: 24-May-2018].

[3]          P. Wanda and S. Stian, “The Secret of my Success: An exploratory study of Business Intelligence management in the Norwegian Industry,” Procedia Comput. Sci., vol. 64, pp. 240–247, 2015.

[4]          Hsinchun Chen, Roger H. L. Chiang, and Veda C. Storey, “Business Intelligence and Analytics: From Big Data to Big Impact,” MIS Q., vol. 36, no. 4, pp. 1165–1188, 2012.